Laporan Kasus Berbasis Bukti: Akurasi Diagnostik RT-PCR Spesimen Saliva terhadap Spesimen Swab Nasofaring pada Suspek COVID-19
Abstrak
Pendahuluan: RT-PCR dari spesimen swab nasofaring telah menjadi baku emas dalam mendiagnosis COVID-19. Akan tetapi, metode ini sulit dilakukan karena prosedur yang tidak nyaman bagi pasien. Terdapat metode diagnosis lain dengan menggunakan saliva sebagai spesimen RT-PCR.
Tujuan: Mengetahui akurasi diagnostik RT-PCR spesimen saliva dalam mendiagnosis COVID-19 dengan acuan RT-PCR spesimen swab nasofaring sebagai baku emas.
Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan melakukan penelusuran literatur melalui tiga basis data, yaitu MEDLINE, EBSCO, dan Scopus. Artikel yang dipilih adalah artikel yang berisi studi diagnostik atau potong lintang yang memuat data terkait sensitivitas, spesifisitas, dan prevalensi, yang sesuai dengan PICO dan kriteria eligibilitas. Telaah kritis dilakukan setelah didapatkan artikel yang akan digunakan untuk analisis kualitatif.
Hasil: Sebanyak enam artikel ditelaah kritis dan keenam artikel tersebut menunjukkan bahwa sampel saliva yang digunakan untuk RT-PCR dalam mendiagnosis COVID-19 mempunyai akurasi diagnostik yang baik.
Kesimpulan: RT-PCR spesimen saliva untuk mendiagnosis COVID-19 dapat menggantikan RT-PCR spesimen swab nasofaring karena mempunyai akurasi diagnosis yang baik dan tidak invasif sehingga lebih nyaman dilakukan oleh pasien.