Korelasi antara Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dengan Hiperkifosis Torakal dan Hiperlordosis Lumbar pada Pelajar Sekolah Menengah Atas

  • Tena Djuartina Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Andrew Wijaya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Nawanto Agung Prastowo Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Sylvia Wijaya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Kata Kunci: Status Nutrisi, IMT, RPP, Kifosis, Lordosis

Abstrak

Pendahuluan: Perubahan gaya hidup pada remaja berpotensi menyebabkan masalah pada pola berat badan, tinggi badan, dan berdampak pada indeks massa tubuh serta rasio lingkar pinggang-panggul. Perubahan ini disertai pula dengan perubahan pada kelengkungan sagital tulang belakang berupa hiperkifosis torakal dan hiperlordosis lumbar. Hiperkifosis torakal dan hiperlordosis lumbar merupakan suatu penyakit yang tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan pada siswa-siswi, namun juga pada dampak psikologis berupa gangguan citra diri. Tindakan preventif merupakan tindakan yang dapat dilakukan, yaitu mengetahui korelasi antar variabel dengan lengkung kifosis torakal dan lordosis lumbar.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dan dilakukan dalam 1 hari. Penelitian dilakukan di 2 sekolah, yaitu SMAN 2 Jakarta dan SMA Katolik Diakonia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan timbangan untuk mengukur berat badan dan pita ukur untuk tinggi badan. Pengukuran tulang belakang sagital menggunakan flexicurve.
Hasil: Dari 154 responden, 49,35% berjenis kelamin pria dan 50,65% berjenis kelamin wanita. Siswa-siswi yang mempunyai lengkung tulang belakang hiperkifosis adalah 24.68%, sedangkan untuk hiperlordosis lumbar adalah 24.02%. Ditemukan korelasi bermakna positif lemah didapatkan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan hiperlordosis lumbar, namun tidak ditemukan korelasi bermakna lainnya antar variabel. Korelasi bermakna lemah juga ditemukan antara lingkar pinggang dan li¬ngkar panggul dengan hiperlordosis lumbar.
Kesimpulan: Terdapat korelasi lemah antara IMT dengan hiperlordosis lumbar pada siswa siswi SMA. Tidak terdapat korelasi antara rasio lingkar pinggang panggul terhadap hiperlordosis lumbar, namun terdapat korelasi lemah antar lingkar pinggang dan lingkar panggul dengan hiperlordosis lumbar. Tidak terdapat korelasi antara variabel yang diteliti dengan hiperkifosis torakal.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-09-07
Viewer: 497 times
PDF (English) downloaded: 522 times