Derajat Gangguan Dengar dan Letak Perforasi Membran Timpani pada Pasien OMSK : Sebuah Seri Kasus

Abstrak

Pendahuluan : Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah suatu peradangan pada telinga tengah yang ditandai dengan adanya perforasi membran timpani dengan sekret mukoid atau mukopurulent yang terus-menerus atau hilang timbul selama 8 minggu. Perforasi membran timpani menyebabkan penurunan luas permukaan membran timpani untuk transmisi suara dan menyebabkan gelombang suara langsung ditransmisikan ke telinga tengah. OMSK dapat menyebabkan gangguan pendengaran dari ringan bahkan sampai ketulian.

Laporan Kasus: Penelitian ini merupakan serial laporan kasus yang dilakukan di Poli THT-KL RSI Sultan Agung Semarang dalam kurun waktu September 2022-Januari 2023. Didapatkan total 7 pasien ke Poli THT-KL RSI Sultan Agung dengan diagnosis OMSK. 6 pasien (86%) mengalami gangguan dengar dan 1 pasien (14%) hanya mengalami tinnitus tanpa adanya gangguang dengar. Sebanyak 67% mengalami CHL dan 19% mengalami MHL serta SNHL. Letak perforasi terbanyak didaptkan di kuadaran AI (43%) diikuti kuadaran AS dan PI (masing masing 28.5%). Derajat gangguan dengar terberat diamalami oleh pasien dengan perforasi pada kuadran AS (82.5db) dan paling ringan di kuadran AI (32.5db).

Kesimpulan: Pasien dengan perforasi di kuadran PI memiliki derajat gangguan dengar yang lebih buruk dibandingkan dengan perforasi kuadran AI terutama pada kasus tuli tipe konduksi. Pasien dengan luas perforasi yang lebih besar memiliki derajat gangguan dengar yang lebih buruk dibandingkan pada pasien dengan ukuran perforasi lebih kecil.