Laporan Awal: Survei Berbasis Situs Daring Mengenai Kekambuhan Psoriaris Pascavaksinasi Coronavirus Disease (COVID)-19 di Sumatera Utara, Indonesia
Abstrak
Pendahuluan: Psoriasis adalah kelainan kulit inflamasi kronik yang berhubungan dengan kondisi autoimun. Vaksinasi telah dianggap sebagai salah satu faktor eksternal dalam kekambuhan psoriasis. Oleh sebab itu, terdapat laporan pendahulu yang menghubungkan antara vaksinasi COVID-19 dengan kejadian kekambuhan psoriasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vaksinasi COVID-19 terhadap kejadian flare psoriasis di Sumatera Utara, Indonesia.
Metode: Studi pontong lintang berbasis situs daring ini menggunakan formulir Google dan dilakukan selama September 2020 hingga Februari 2021 di Sumatera Utara, Indonesia. Responden adalah pasien psoriasis berusia kurang dari 18 tahun yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Data dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Dari 130 responden yang diperoleh, mayoritas adalah perempuan (60,8%) dengan kelompok usia 26-35 tahun (33,1%) dan lama penyakit 1-10 tahun (48,5%). Tipe psoriasis sebelum vaksinasi adalah plak dan kulit kepala (24,5%). Sekitar 80% responden tidak memiliki riwayat COVID-19 sebelum vaksinasi (80%), dan 71,5% responden mendapatkan vaksin Sinovac. Terdapat 49 responden (37,7%) yang mengalami kekambuhan psoriasis setelah vaksinasi, mayoritas terjadi setelah vaksinasi pertama (57,1%). Kekambuhan paling bayak dialami oleh perempuan (67,3%), kelompok usia 26-35 tahun (28,6%), responden dengan lama penyakit 1-10 tahun (59,2%). Kekambuhan paling banyak terjadi lebih dari 2 minggu setelah vaksinasi, dan tipe psoriasis setelah vaksinasi adalah plak dan kulit kepala (24,5%).
Kesimpulan: Insidens kekambuhan psoriasis pascavaksinasi COVID-19 ditemukan sebesar 37.7%. Pemberian vaksinasi COVID-19 masih mungkin berperan sebagai salah satu faktor pemicu kekambuhan pada psoriasis.