Peran Skor Brixia sebagai Prediktor Kejadian Coronavirus Disease-19 (COVID-19)-associated Hemostatic Abnormalities (CAHA) Berdasarkan Kadar D-dimer

  • Fiona Fiona Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali - Indonesia https://orcid.org/0000-0002-8553-2262
  • Ni Nyoman Margiani Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali - Indonesia
  • Firman Parulian Sitanggang Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali - Indonesia
  • I Wayan Gede Artawan Eka Putra Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali - Indonesia
  • Pande Putu Yuli Anandasari Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali - Indonesia
  • I Made Dwijaputra Ayusta Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali - Indonesia
Kata Kunci: COVID-19, skor Brixia, Rontgen toraks, CAHA, D-dimer

Abstrak

Pendahuluan: Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan penyakit sistemik yang dapat menyebabkan komplikasi pada sistem pernapasan dan koagulopati yang disebut COVID-19-associated hemostatic abnormalities (CAHA). Pemeriksaan Rontgen toraks dengan sistem skor Brixia dianggap memiliki manfaat dalam mendeteksi kejadian CAHA secara sederhana. Studi ini bertujuan untuk menilai peran skor Brixia sebagai prediktor kejadian CAHA yang dinilai berdasarkan kadar D-dimer.

Metode: Studi potong-lintang ini menggunakan data rekam medik dari Instalasi Radiologi RSU Sanglah, Bali, selama Agustus 2020 hingga Agustus 2021. Subjek merupakan pasien terkonfirmasi COVID-19 derajat ringan-kritis yang menjalani rawat inap dan berusia 18-59 tahun. Kelainan paru selain COVID-19 pada Rontgen toraks akan dieksklusi. Skor Brixia dinilai oleh dua ahli radiologi secara independen dan tersamar. Kejadian CAHA dinilai dengan peningkatan kadar D-dimer pada COVID-19 fase pulmoner. Studi ini melakukan uji keandalan inter-pengamat Bland-Altman, dilanjutkan dengan uji korelasi dan analisis receiver operating characteristic (ROC), serta uji regresi logistik multipel untuk menyingkirkan variabel perancu.

Hasil: Studi ini melibatkan 70 subjek yang diperoleh secara acak. Terdapat korelasi positif antara skor Brixia dengan kadar D-dimer (r=0,329, p<0,05). Berdasarkan analisis ROC, nilai titik potong skor Brixia sebagai prediktor CAHA adalah ≥10 dengan nilai prediktif positif 95,8% dan nilai prediktif negatif 40,9%. Subjek dengan skor Brixia ≥10 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami CAHA dibandingkan skor <10 (aOR 14,78, p <0,05) setelah dikontrol dengan variabel usia, jenis kelamin, status nutrisi, dan komorbid.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara skor Brixia dengan kejadian CAHA yang dinilai berdasarkan kadar D-dimer. Skor Brixia dapat digunakan sebagai prediktor CAHA dengan nilai titik potong ≥10.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2023-08-22
Viewer: 153 times
PDF (English) downloaded: 111 times