Keterbatasan Metode Diagnostik Patologi Anatomik dalam bidang Transplantasi Ginjal di Indonesia
Abstrak
Penyakit ginjal kronis (PGK) merupa-kan masalah kesehatan global karena jumlah penderita yang terus meningkat. Menurut studi Global Burden of Disease tahun 2018, penyakit ginjal kronis menduduki urutan ke-12 sebagai penyebab kematian.1 Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2018, prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia adalah 1,8-6,4 kasus per 1000 penduduk, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 2,0 kasus per 1000 penduduk.2 Sedangkan, data Indonesian Renal Registry tahun 2018 menun-jukkan bahwa kasus penyakit ginjal kronik stadium akhir semakin meningkat tiap tahun, yaitu menjadi 66 433 kasus baru yang men-jalani hemodialisis dan 132 142 kasus pasien aktif menjalani hemodialisis.3