Hubungan Psikopatologi dengan Mekanisme Koping pada Perempuan dengan HIV/AIDS di RSCM Tahun 2016
Abstrak
Pendahuluan: Perempuan dengan HIV/AIDS memiliki risiko mengalami psikopatologi yang lebih tinggi dibanding laki-laki, meskipun data pendukung mengenai hal ini sangat minim. Untuk mengatasi stresor yang dialami, penderita HIV/AIDS membangun berbagai bentuk mekanisme koping, dan seringkali menggunakan mekanisme koping yang maladaptif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara psikopatologi dan mekanisme koping pada perempuan dengan HIV/AIDS.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menilai psikopatologi (kuesioner SCL-90), dan mekanisme koping (kuesioner Brief COPE) pada perempuan dengan HIV/AIDS di Pokdisus RS Cipto Mangunkusumo.
Hasil: Dari 116 responden sejumlah 37,1% memiliki psikopatologi, dan diantaranya psikopatologi terbanyak adalah depresi (44,2%). Mekanisme koping yang tersering digunakan oleh seluruh responden adalah religion (46,6%). Korelasi psikopatologi dengan mekanisme koping adalah r= 0,292 dan p=0,001.
Kesimpulan. Didapatkan hubungan bermakna dengan korelasi positif dan kekuatan lemah antara psikopatologi dan mekanisme koping. Mekanisme koping religion lebih banyak digunakan oleh responden tanpa psikopatologi. Responden dengan psikopatologi yang menggunakan koping religion sering disertai dengan penggunaan koping self blame. Manajemen tatalaksana perempuan dengan HIV/AIDS yang komprehensif dapat dilakukan dengan deteksi dini psikopatologi dan mekanisme koping.