Prediktor Kesulitan Intubasi: Perbandingan Antara Rasio Tinggi Badan Terhadap Jarak Tiromental, Skor Mallampati Dan Jarak Tiromental

  • Riyadh Firdaus Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Aries Perdana Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Rinal Effendi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
Kata Kunci: jarak tiromental (TMD), rasio tinggi badan terhadap jarak tiromental (RHTMD), skor Mallampati, sulit visualisasi laring

Abstrak

Pendahuluan: Skor Mallampati dan jarak tiromental (TMD) sering digunakan untuk memprediksi kesulitan visualisasi laring praoperatif, namun akurasi kedua penanda tersebut masih dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prediktor kesulitan visualisasi laring dengan rasio tinggi badan terhadap jarak tiromental dibandingkan dengan skor Mallampati dan jarak tiromental.
Metode: Sebanyak 277 pasien yang menjalani anestesi umum untuk bedah elektif dievaluasi dengan menggunakan skor Mallampati, TMD, dan RHTMD. Kesulitan visualisasi laring dinilai berdasarkan klasifikasi Cormack Lehane (CL), dengan skor CL derajat III dan IV dianggap sulit visualisasi. Kemudian, ditentukan dan dibandingkan nilai area dibawah kurva (AUC), sensitifitas, spesifisitas untuk setiap prediktor jalan nafas.
Hasil: AUC dari RHTMD (85,5%) lebih baik dibandingkan dengan TMD (82,7%), dan jauh lebih baik dibandingkan dengan Mallampati skor (61,4%).
Kesimpulan: Akurasi RHTMD memiliki akurasi yang lebih baik dalam memprediksi kesulitan visualisasi laring dibandingkan dengan skor Mallampati dan TMD.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2023-05-05
Viewer: 277 times
PDF (English) downloaded: 285 times