Perbandingan Program Rehabilitasi Reguler dengan Penambahan Terapi Membaca Al-Qur’an Terhadap Kebugaran Kardiorespirasi Penyintas Covid-19
Abstrak
Pendahuluan: Program rehabilitasi medis terbukti mampu mengembalikan fungsi kardiorespirasi para penyintas Covid-19. Membaca Al-Qur’an dapat menurunkan frekuensi nadi dan membuat rileks. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan program rehabilitasi medis regular dengan membaca Al-Quran sebagai terapi tambahan terhadap tingkat kebugaran kardiorespirasi pada penyintas Covid-19.
Metode: Penelitian eksperimental kuantitatif ini melibatkan 18 responden muslim yang dibagi menjadi dua kelompok. Delapan responden pada kelompok intervensi mendapat tambahan bacaan Al-Qur’an setiap hari minimal 20 halaman yang dibagi dalam beberapa sesi sesuai dengan kemampuan dan kesempatan responden. Sementara itu, sepuluh responden pada kelompok kontrol menerima program rehabilitasi reguler dengan intensitas ringan hingga sedang. Tingkat kebugaran kardiorespirasi dievaluasi dengan tes hitung, tes spirometri insentif, dan tes jalan kaki 6 menit. Pengukuran dilakukan tiga kali yaitu sebelum perlakuan, minggu pertama, dan minggu kedua setelah perlakuan.
Hasil: Responden terdiri dari delapan laki-laki dan sepuluh perempuan dengan rata-rata usia 51,9 ± 9,5 tahun. Kedua kelompok menunjukkan perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan pada minggu pertama dan kedua dalam hal CT, IST, dan 6MWT (p kurang dari 0,05). Ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok pada minggu pertama dalam hasil IST (p kurang dari 0,05), namun tidak ada perbedaan yang signifikan pada minggu kedua.
Kesimpulan: Para penyintas Covid-19 yang mendapat terapi tambahan berupa membaca Al-Qur’an menunjukkan peningkatan kebugaran kardiorespirasi lebih cepat daripada kelompok kontrol.