Hubungan Anemia dengan Kejang Demam Pertama: Studi Kasus Kontrol
Kata Kunci:
anemia, besi, kejang, demam
Abstrak
Pendahuluan: Kejang demam adalah gangguan neurologi yang paling sering ditemukan pada anakdibawah usia lima tahun. Penyebab langsung hingga saat ini belum diketahui. Beberapa penelitian menemukan hubungan antara anemia dengan kejang demam. Meskipun prevalensi anemia tinggi di Indonesia, hanya satu studi meneliti tentang hubungan ini. Tujuan : Untuk membandingkan kadar hemoglobin pada anak demam dengan kejang dan anak demam tanpa kejang, serta menilai hubungan antara anemia dengan kejang demam. Metode : Penelitian retrospektif kasus kontrol, menggunakan data rekam medis anak dengan demam berusia 6 bulan hingga 3 tahun yang dirawat di RSUD Landak dari Bulan Mei 2016 hingga April 2017. Kadar hemoglobin dari pemeriksaan sampel darah pertama pada 50 anak demam dengan kejang pertama kali (kelompok kasus) dibandingkandengan 100 anak demam tanpa kejang (kelompok kontrol). Hasil : Rerata kadar hemoglobin lebih rendah pada kelompok kasus dibandingkan kelompok kontrol (p kurang dari 0,001). Anak demam dengan kejang cenderung dalam kondisi anemia dibandingkan anak demam tanpa kejang [OR 6,73 denganIK 95% 3,18– 14,26]. Kesimpulan : Terdapat perbedaan rerata kadar hemoglobin yang signifikan antara anak demam dengan kejang dibandingkan dengan anak demam tanpa kejang. Anak demam dengan kejang memiliki kecenderungan 6 kali lipat menderita anemia.##plugins.generic.usageStats.downloads##
##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-10-02
##submission.howToCite##
Handoyo, H. (2019). Hubungan Anemia dengan Kejang Demam Pertama: Studi Kasus Kontrol. Majalah Kedokteran Indonesia, 68(4), 171-175. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.68.4-2018-81
Bagian
Artikel Penelitian
Viewer: 141 times
PDF (English) downloaded: 108 times