Efektivitas Pemberian Deksametason dalam Memengaruhi Durasi Perawatan di Rumah Sakit Pada Operasi Bedah Pintas Arteri Koroner Off Pump
Abstrak
Pendahuluan: Teknik bedah pintas arteri koroner (BPAK) off pump diharapkan mampu menghilangkan efek samping dan komplikasi yang ditimbulkan akibat penggunaan mesin pintas jantung paru (PJP). Namun teknik ini tidak sepenuhnya bebas dari efek samping atau komplikasi. Salah satu efek yang dapat ditimbulkan adalah peningkatan respons inflamasi sistemik, sehingga durasi rawat menjadi lebih lama. Hal tersebut menjadi dasar penelitian ini untuk melakukan studi pemberian deksametason dalam memengaruhi durasi rawat inap pada pasien yang menjalani operasi BPAK off pump.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan enam puluh pasien yang menjalani operasi BPAK off-pump dan dibagi dalam kelompok deksametason atau plasebo masing-masing 30 orang. Hasil klinis dianalisis.
Hasil: Lama rawat inap kelompok deksametason berbeda bermakna dibandingkan kelompok plasebo berturut-turut 5 (5-8) hari vs 6,5 (5-30) hari; p=0,04). Keluaran klinis lain pada kelompok deksametason lebih baik daripada kelompok plasebo, dalam hal durasi ventilasi mekanis (p=0,03) dan perawatan di unit perawatan intensif (p=0,03). Terdapat perbedaan penanda inflamasi yang signifikan antara kedua kelompok: interleukin-6 (p=0,0001), prokalsitonin (p=0,0001), dan C-reaktif protein (p=0,0001) lebih rendah pada kelompok deksametason.
Kesimpulan: Deksametason praoperasi pada pasien yang menjalani operasi BPAK off pump efektif dalam mengurangi lama rawat pasien di rumah sakit dan mengendalikan reaksi inflamasi pascaoperasi.