Karakteristik Penyakit Serebrovaskular Akut Pada Pasien COVID-19 Di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

  • Ivan Agusta Dwi Kristiawan Rumah Sakit Mardi Rahayu, Kudus
  • Milka Ardena Lianto Lie Rumah Sakit Mardi Rahayu, Kudus
  • Fenny Lanawati Yudiarto Rumah Sakit Mardi Rahayu, Kudus
Kata Kunci: COVID-19, karakteristik, keluaran, manifestasi klinis, serebrovaskular

Abstrak

Pendahuluan: Sejumlah penelitian melaporkan pada penderita Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) selain bermanifestasi pada kelainan di saluran napas dapat juga menyebabkan beberapa manifestasi neurologi, termasuk penyakit serebrovaskular akut. Penyakit serebovaskular akut pada COVID-19 dikaitkan dengan manifestasi dan keluaran yang lebih buruk oleh karena itu dari studi ini Penuis ingin mempelajari karakteristik penyakit serebrovaskular akut pada pasien COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik penyakit serebrovaskular akut pada pasien COVID-19.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif observasional senter tunggal dengan peninjauan rekam medis elektronik maupun fisik pasien konfirmasi COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus periode 1 Maret 2020 hingga 31 Maret 2021. Data-data yang diambil kemudian akan diuji statistik dengan uji uji χ2 dan Kolmogorov-Smirnov untuk variabel kategorik dan uji Mann-Whitney untuk variabel numerik.
Hasil: Dari 1053 kasus pasien konfirmasi COVID-19 yang diteliti terdapat 50(4.7%) kasus penyakit serebrovaskular akut. Pada pasien dengan penyakit serebrovaskular akut memiliki umur yang lebih tua (57.5 (34-78) tahun vs 52 (1-88), p=0.02), memiliki komorbid hipertensi (39(78%) vs 357(35.5%), p <0.01), diabetes 31(62%) vs 383(38.2%), p=0.01), dan penyakit serebrovaskular sebelumnya yang lebih tinggi (11(22%) vs 8(0.8%), p=0.028), manifestasi klinis yang lebih berat (32(64%) vs 379(37.8%, p<0.01), dan keluaran yang lebih buruk (22(44%) vs 218(21.7%), p=0.01).
Kesimpulan: Penyakit serebrovaskular pada penderita COVID-19 memiliki manifestasi klinis dan keluaran yang lebih buruk, sehingga manajemen klinis pada pasien ini sebaiknya dilakukan dengan lebih berhati-hati.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-08-30
Viewer: 246 times
PDF downloaded: 225 times