Pengaruh Model Edukasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit Ginjal Kronik

  • Vitarani Dwi Ananda Ningrum Jurusan Farmasi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
  • Rahma Yuantari Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
  • Dian Medisa Jurusan Farmasi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
  • Irwan Nuryana Kurniawan Program Studi Psikologi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
Kata Kunci: Edukasi, Pengetahuan, Penyakit ginjal kronik, Masyarakat

Abstrak

Pendahuluan: Penyakit gagal ginjal kronik (GGK) menjadi masalah kesehatan dunia dengan prevalensi dan insidensi yang meningkat secara konsisten, ber prognosis buruk dan berbiaya tinggi. Di Indonesia, penyakit tersebut menempati urutan ketiga pembiayaan tertinggi yakni sebesar Rp 2,3 triliun/tahun pada tahun 2018. Pencanangan program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang berafiliasi dengan puskesmas melibatkan kader dari kalangan masyarakat telah dilakukan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam menekan insidensi GGK. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kader Posbindu sebagai tenaga penggerak masyarakat tentang GGK untuk meningkatkan kewaspadaan faktor risiko penyakit tersebut.
Metode: Penelitian eksperimen-kuasi one group pretest-posttest design ini membandingkan antara empat model edukasi kepada kader Posbindu di empat Puskesmas Yogyakarta dengan peningkatan pengetahuan tentang penyakit GGK. Semua model edukasi menggunakan modul pintar kader dan khusus pada model 3 dan 4 melibatkan kolaborasi tenaga kesehatan. Selain itu, media edukasi model 1 juga menggunakan poster, model edukasi 2 menggunakan leaflet, sedangkan model edukasi 4 juga menggunakan poster dan leaflet. Penilaian pengetahuan tentang GGK menggunakan kuesioner yang terdiri dari 4 domain pengetahuan yang telah divalidasi pada studi sebelumnya.
Hasil: Sebanyak 86 kader posbindu yang seluruhnya berjenis kelamin perempuan, berusia 43,7±8,6 tahun dan mayoritas berpendidikan minimal SMA serta tanpa faktor risiko penyakit predisposisi GGK. Hasil penelitian menunjukkan edukasi model 4 memberikan pengaruh kategori large effect terhadap peningkatan pengetahuan pada domain faktor risiko, gejala dan pemeriksaan GGK serta pencegahan GGK. Sementara itu, 1 domain pengetahuan lainnya terkait pengobatan GGK, dipengaruhi peningkatannya pada pemberian edukasi model 3.
Kesimpulan: Penelitian ini mengkonfirmasi keutamaan keterlibatan kolaborasi tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit GGK. Penambahan variasi media edukasi cetak lebih efektif untuk kelompok responden berpendidikan lebih tinggi.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-06-19
Viewer: 384 times
PDF (English) downloaded: 322 times