Analisis Sosiodemografis Pada Kesehatan Mental Ibu Dari Anak yang Belajar di Rumah Selama Pandemi COVID-19
Abstrak
Pendahuluan: Pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena pandemi COVID-19 tidak hanya memengaruhi anak didik, tapi juga orangtua terutama ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan mental (stres dan ansietas) ibu dengan anak SD-SMA yang menjalani PJJ di Jabodetabek dan kaitannya dengan tingkat pendidikan dan status pekerjaan ibu, jumlah anak, serta jumlah anak yang menjalani PJJ selama pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian potong lintang dengan menyebarkan kuesioner daring yang ditujukan pada wanita menikah yang memiliki lebih dari 1 anak di SD-SMA yang menjalani PJJ di Jabodetabek. Data dikumpulkan pada periode 2-20 Desember 2020. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres dan ansietas adalah PSS-10 dan GAD-7.
Hasil: Terdapat 311 ibu berusia 27-61 tahun yang mengikuti survey ini. Rata-rata responden mengalami stres derajat sedang dan ansietas derajat ringan. Terdapat peningkatan risiko stres berat secara signifikan pada ibu berlatar belakang pendidikan dasar-menengah (crude RR 2,1; 95%CI 1,04-4,4), dan peningkatan risiko ansietas sedang-berat pada ibu dengan lebih dari 3 anak (crude RR 1,9; 95%CI 1,1-3,1).
Kesimpulan: Lebih dari 50% ibu dengan anak yang duduk di SD-SMA di Jabodetabek mengalami stres derajat sedang, dan 31% menunjukkan gejala ansietas ringan. Faktor sosiodemografis ibu yang berhubungan dengan risiko stres berat adalah tingkat pendidikan, sedangkan yang berasosiasi dengan risiko ansietas sedang-berat adalah jumlah anak yang tinggal serumah.