Nilai Acuan Jarak Tempuh Uji Jalan Menit pada Populasi (Mongoloid)

  • Nury Nusdwinuringtyas Departemen Rehabilitasi Medis, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Kata Kunci: Cutt off point, 6-minute walk test, Indonesia, Mongoloid

Abstrak

Pendahuluan: Uji jalan 6-menit (6-Minute Walk test, 6MWT) merupakan uji yang direkomendasikan sebagai uji yang reliabel dan valid untuk mengukurkapasitas fungsionalorang dewasa dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). American Thoracic Society (ATS) menyatakan belum ada standar global untuk menginterpretasikan jarak tempuhhasil 6 MWT sebagai status fungsional pada sekali pengukuran, yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan populasi dan metode 6MWT yang digunakan di penelitian-penelitian sebelumnya. Cut off point sekali pengukuran diperlukan untuk mengetahui status fungsional pada awal suatu program karena menjadi dasar saat evaluasi berikutnya. Setiap negara/ras dianjurkan membuat nilainya masing-masing.

Metode: Penelitian dilakukan pada subyek sehat (tidak memiliki gangguan kardio respirasi, muskuloskeletal, dan neuromuskular), sedenter, berusia 18-50 tahun, etnis Indonesia (ras Mongoloid). Data yang diambil yaitu tinggi badan, berat badan, dan jarak tempuh yang dihasilkandari 6MWT. Nilai prediksi jarak tempuh berdasarkan gender diperoleh dengan mengkalkulasikan jarak tempuh, berat badan, tinggi badan, gender, dan usia subyek pada rumus prediksi jarak tempuh Nury. Data dianalisis menggunakan SPSS 20, menggunakan uji T tidak berpasangan.

Hasil: Sebanyak 123 subyek (58 laki-laki, 65 perempuan) disertakan dalam penelitian ini. Rerata prediksi jarak tempuh pada subyek laki-laki yaitu 581,98 meter, sedangkan rerata pada subyek perempuan yaitu 516,80 meter. Tampak perbedaan yang bermakna secara statistik. Hasil persentase pada predik sijarak tempuh sesuai gender tidak didapatkan perbedaan bermakna pada subyek laki-laki terhadap perempuan, yaitu 99,98%.Cut off pointjarak tempuh dibedakan berdasarkan gender laki-laki dan perempuan dan dikategorikan menjadi kelompok normal,
poor, dan very poor. Pada subyek laki-laki, jarak tempuh aktual dikategorikan normal bila lebih besar dari 483 meter, poorbila 434-483 meter, very poor bila kurang dari 434 meter. Pada subyek perempuan, jarak tempuh aktual dikategorikan normal bila lebih besar dari 442 meter, poor bila 405 meter – 442 meter, very poor bila kurang dari 405 meter. Cut off point persentase terhadap nilai prediksi jarak tempuh, tidak dibedakan pada subyek laki-laki dan perempuan, dan terbagi atas tiga kelompok, yaitu normal, poor, dan very poor. Persentase normal yaitu lebih besar dari 85%, poor yaitu 77% - 85%, very poor yaitu kurang dari 77%.

Kesimpulan: Terdapat cut off point yang berbeda untuk jarak tempuh subyek laki-laki dan perempuan. Cut off point persentase terhadap nilai prediksi jarak tempuh tidak dibedakan pada subyek laki-laki maupun perempuan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-09-25
Viewer: 556 times
PDF (English) downloaded: 1725 times