Pengaruh Periode Penggunaan Tamoxifen Terhadap Kejadian Endometriosis Pada Penderita Kanker Payudara
Abstrak
Pendahuluan: Tamoxifen (selective estrogen receptor modulator) merupakan standar terapi hormonal pada wanita penderita kanker payudara dengan reseptor estrogen positif. Penggunaan regimen ini terbukti mengurangi kejadian relaps lokal, kolateral atau pada area tubuh yang jauh serta menurunkan mortalitas kanker payudara. Salah satu efek tamoksifen adalah menginduksi terjadinya proliferasi endometrium, sehingga dapat menimbulkan berbagai kelainan pada jaringan endometrium.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif katagorik tidak berpasangan dengan desain single cohort (internal comparison group) secara retrospektif. Seluruh penderita kanker payudara di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh sejak tahun 2017 – 2019 dilibatkan pada penelitian ini. Evaluasi terhadap kejadian endometriosis dilakukan berdasarkan durasi penggunaan tamoxifen menggukan Uji Mann Whitney U test.
Hasil: Sebanyak 114 pasien (46,15%) dilaporkan mengalami endometriosis dari total 247 pasien kanker payudara yang menggunakan tamoksifen dengan rata-rata usia 49 tahun. Sebagian besar penderita terdiagnosis sebagai kanker payudara stadium IIIB dengan jenis ductal cell carncinoma. Sebanyak 111 orang (97,37%) mengalami endometriosis setelah penggunaan tamoxifen selama 30 – 36 bulan dan 3 (2,63%) sisanya setelah 24 – 29 bulan. Durasi penggunaan rata – rata tamoxifen yang berkaitan dengan kejadian endometriosis adalah 34 bulan (p kurang dari 0,001).
Kesimpulan: Penggunaan tamoxifen jangka panjang pada pasien kanker payudara meningkatkan risiko kejadian endometriosis