Perbandingan Hasil Biakan Spesimen Respirasi pada Agar Miring dan Cawan Petri (Plate) di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

  • Jason Theola Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Indonesia
  • Mulyati Mulyati Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Indonesia
  • Anna Rozaliyani Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Indonesia
  • Ridhawati Ridhawati Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Indonesia
  • Robiatul Adawiyah Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Indonesia
Kata Kunci: Biakan, Spesimen respirasi, Agar miring, Cawan petri

Abstrak

Pendahuluan: Salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan. Penyakit saluran pernapasan dapat diakibatkan oleh jamur, sehingga disebut mikosis paru. Jamur-jamur penyebab infeksi saluran pernapasan pada manusia terdiri atas banyak spesies mulai dari spesies-spesies Candida sp. hingga spesies jamur penyebab mikosis yang lebih patogen, yaitu Aspergillus fumigatus. Metode biakan spesimen respirasi berupa sputum dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies jamur penyebab mikosis paru. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil kultur yang dapat tumbuh pada media agar saboraud dekstrosa dengan metode biakan konvensional menggunakan agar miring dan metode biakan High Volume Culture pada cawan petri (plate).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang di mana hasil kultur diidentifikasi dari sputum yang dibiakan pada metode yang berbeda.
Hasil: Metode High Volume Culture dapat menumbuhkan lebih banyak koloni jamur termasuk Aspergillus fumigatus dibandingkan dengan metode konvensional yang tidak menumbuhkan Aspergillus fumigatus. Data hasil kultur pada dua metode berbeda tersebut kemudian dianalisis korelasinya dengan uji McNemar dan didapatkan nilai kemaknaan p=0.000.
Kesimpulan: Hubungan antara metode biakan dengan hasil kultur mempunyai korelasi yang signifikan (p kurang dari 0.05). Metode High Volume Culture merupakan metode yang lebih baik untuk menumbuhkan lebih banyak koloni jamur termasuk Aspergillus fumigatus dibandingkan dengan metode kultur konvensional.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-11-21
Viewer: 488 times
PDF downloaded: 725 times