Data Refrensi Pola Berjalan Orang Indonesia pada Kecepatan Rendah, Sedang dan Tinggi di Atas Treadmill

  • Robin Novriansyah Departemen Bedah, Rumah Sakit dr. Kariadi, Semarang
  • Agus Priambodo Departemen Bedah, Rumah Sakit dr. Kariadi, Semarang
  • Marijo Marijo Departement Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang
  • Bagaskara Yogatama Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang
Kata Kunci: Gait Analysis, Parameter Kinematik, Treadmill

Abstrak

Pendahuluan: Gait analisis adalah ilmu yang mempelajari cara berjalan. Namun, refrensi gait normal yang digunakan hingga sekarang adalah gait normal orang Eropa. Padahal ukuran proporsi tubuh, panjang tungkai, tinggi antara orang Eropa dan Indonesia berbeda.
Metode: Sampel terdiri dari 44 orang Indonesia usia 18-26 tahun yang terbagi menjadi 22 laki-laki dan 22 perempuan. Sampel menggunakan legging dan kaos kaki yang telah diberi tanda dengan warna pada titik tertentu. Sampel berjalan di atas treadmill pada kecepatan rendah, sedang dan tinggi serta direkam dari belakang dan samping. Berdasarkan video, sudut sendi paha dan sendi lutut dinilai.
Hasil: Pada subjek laki-laki, besar sudut pada kecepatan rendah, sedang dan tinggi: sendi paha maksimal (21.30o, 21.77o, 22.67o), sendi paha minimal (-7.05o, -7.74o, 8.66o), sendi lutut maksimal (55.25o, 57.00o, 60.04o), sendi lutut minimal (9.63o, 10.13o, 10.50o). Pada subjek perempuan, besar sudut pada kecepatan rendah, sedang dan tinggi: sendi paha maksimal (24.02o, 24.43o, 24.99o), sendi paha minimal (-3.25o, -3.86o, -4.22o), sendi lutut maksimal (53.60o, 56.80o, 58.99o), sendi lutut minimal (11.12o, 12.94o, 12.83o).
Kesimpulan: Semakin tinggi kecepatan berjalan, maka sudut sendi paha dan sendi lutut akan semakin besar.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2021-06-22
Viewer: 237 times
PDF (English) downloaded: 185 times