Hubungan antara Skor Beighton dan Usia Berjalan pada Anak
Abstrak
Pendahuluan: Sejumlah penelitian menyatakan bahwa kondisi hipermobilitas sendi cukup sering ditemukan pada usia anak-anak. Secara umum, kondisi hipermobilitas sendi dinilai dengan metode skor Beighton. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara skor beighton dan usia berjalan pada anak.
Metode: Penelitian ini dilaksanakan pada sebuah taman kanak-kanak di Surabaya menggunakan jenis penelitian analitik observasional dan desain cross-sectional. Pengambilan data melalui wawancara dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan hipermobilitas sendi dilakukan dengan kriteria skor Beighton. Data dianalisis menggunakan metode cross tabulation dan tes korelasi Spearman.
Hasil: Seratus anak mengikuti penelitian ini. Ditemukan 84% anak memiliki skor ≥4 pada skor Beighton dan terdapat 92% dengan skor Beighton positif pada sendi lutut. Dalam penelitian ini didapatkan sebanyak 20 anak memiliki usia jalan pertama lebih dari 18 bulan dan 18 orang memiliki skor ≥4 pada skor Beighton. Namun tidak ditemukan hubungan antara skor Beighton dan usia berjalan [sig. (2-tailed) = 0.053].
Kesimpulan: Anak-anak dengan skor Beighton ≥4 banyak dijumpai pada penelitian ini. Hubungan antara skor Beighton dan usia berjalan tidak bermakna secara statistik.