Faktor Risiko Kegagalan Antibiotika Empirik pada Pneumonia Anak (Studi Retrospektif)

  • Retno Asih Setyoningrum Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya
  • Dewi Rahmawati Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya
Kata Kunci: Pneumonia, Kegagalan respon, Antibiotika empirik

Abstrak

Pendahuluan: Pneumonia disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme. Terapi awal pneumonia anak adalah pemberian antiobiotika empirik. Pengamatan respon terapi antibiotika sangat diperlukan karena tidak semua anak menunjukkan respon yang baik terhadap terapi awal. Tujuannya yaitu menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kegagalan respon terapi antibiotika empirik pada pneumonia anak.
Metode: Penelitian dilakukan secara analitik observasional dengan pendekatan penelitian retrospektif dari 1 Januari 2014 – 31 Desember 2016 di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo. Subjek adalah anak usia 2-59 bulan dengan terapi antibiotika empirik ampisilin dan gentamisin. Respon terapi dinilai 2-3 hari masa perawatan.
Hasil: Didapatkan 297 anak dengan pneumonia berusia 2-59 bulan, 42 (14%) subjek gagal terapi antibiotika empirik. Dari sembilan variabel yang diteliti, analisis multivariat regresi logistik didapatkan gambaran efusi pleura (PR 7.25; p kurang dari 0,001), atelektasis (PR 4,56; p 0,008), dan trombositosis (PR 3.32; p 0,008) secara statistik bermakna mempengaruhi respons terapi antibiotika empirik pada pneumonia anak.
Kesimpulan: Gambaran efusi pleura, atelektasis dan trombositosis merupakan faktor risiko kegagalan respon terapi antibiotika empirik pada pneumonia anak di RSUD Dr. Soetomo.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-11-06
Viewer: 350 times
PDF (English) downloaded: 363 times