Perbedaan Kontrol Glikemik Terapi Metformin Dibandingkan Glimepiride pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSI Jemursari Surabaya pada Tahun 2018

Abstrak

Pendahuluan: Diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Prevalensi diabetes di dunia telah meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 1980, dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi dewasa. Diagnosis dan pengobatan dini yang bertujuan untuk menormalkan kontrol glikemik sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan kontrol glikemik monoterapi metformin dan glimepiride pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSI Jemursari Surabaya.
Metode: Desain penelitian ini adalah analisis observasional retrospektif (rekam medis), meliputi kontrol glikemik (GDS) pasien diabetes melitus tipe 2 (rawat jalan) dengan terapi metformin atau glimepiride sebelum terapi dan dua bulan setelah mendapatkan terapi. Pada pengumpulan data didapatkan 96 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji Mann-whitney.
Hasil: Mayoritas pasien adalah perempuan, berusia 50-69 tahun, dan mendapatkan dosis terapi metformin 1500 mg/hari atau glimepiride 2 mg/hari. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada kontrol glikemik (GDS) terapi metformin dibandingkan glimepiride pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSI Jemursari, Surabaya pada tahun 2018.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna pada glikemik kontrol (GDS) terapi metformin dan glimepiride. Terdapat pasien dengan GDS >200 mg/dl setelah 2 bulan terapi metformin atau glimepiride.