Konflik Pekerjaan-Keluarga dan Gangguan Mental Emosional pada Perawat Perempuan di Rumah Sakit Rujukan Nasional di Jakarta

  • Dewi Yunia Fitriani Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta
  • Dewi Sumaryani Soemarko Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta
  • Indra Hardjono Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta
  • Astrid Sulistomo Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta
  • Aria Kekalih Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta
Kata Kunci: kesehatan mental, keseimbangan pekerjaan-kehidupan, pekerjaan perempuan

Abstrak

Pendahuluan: Gangguan mental emosional adalah keadaan stress psikologis yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan gangguan jiwa berat. Salah satu bahaya potensial psikososial yang diduga berhubungan dengan gangguan kesehatan mental adalah konflik pekerjaan-keluarga. Masalah konflik pekerjaan-keluarga menjadi isu penting pada pekerja perempuan Indonesia, terutama dengan semakin banyaknya jumlah pekerja perempuan dan budaya keluarga yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara konflik pekerjaan-keluarga dan gangguan mental emosional pada perawat perempuan.
Metode: Penelitian potong lintang ini melibatkan 264 perawat perempuan yang bekerja di rumah sakit rujukan nasional di Jakarta. Gangguan mental emosional dinilai secara menggunakan Self-reported Questionnaire (SRQ-20) dan konflik pekerjaan-keluarga dinilai menggunakan Skala Konflik Pekerjaan-Keluarga.
Hasil: Prevalensi gangguan mental emosional pada perawat perempuan di rumah sakit rujukan nasional di Jakarta adalah 23,5%. Faktor yang paling dominan terkait dengan gangguan mental emosional adalah konflik pekerjaan-keluarga (OR 2,40, 95% CI 1,32-4,35, p 0,004).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara konflik pekerjaan-keluarga dengan gangguan mental emosional pada perawat perempuan di Indonesia. Perawat dengan konflik pekerjaan-keluarga lebih berisiko memiliki gangguan mental emosional. Pemeriksaan dan konseling kesehatan mental harus dilakukan secara teratur bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan berkala.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-11-04
Viewer: 376 times
PDF (English) downloaded: 324 times