Gambaran Hasil Skrining Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) Pendonor di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Aceh Utara Periode 2017-2018
Abstrak
Latar belakang: Transfusi darah merupakan salah satu bentukpelayanan kesehatan yang penting. Pemberian yangsesuai dengan indikasi dapat menyelamatkan jiwa dan meningkatkan derajat kesehatan. Walaupun demikian,pemberian transfusi darah mempunyai resiko berbagai penularan penyakit infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD), terutama HIV/AIDS, Hepatitis C, Hepatitis B, Sifilis, Malaria, dan Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama pada daerahendemis.
Metode: Jenis penelitian ini adalah studi deskriptifdengan rancangan survei potong lintangdengan teknik pengambilan sampel menggunakan data sekunder total populasi. Dari sampel sebanyak 23.875 sampel dilakukan pemeriksaan hasil reaktif IMLTD dari data pendonor untuk dimasukkan sebagai subjek penelitian. Dari data yang ada, pemeriksaan yang dilakukan dengan mengkombinasikan antara metoda rapid tes dengan metoda Chemiluminescence (ChLia) pada periode 2017 dan 2018.
Hasil: Penelitian periode 2017 reaktif IMLTD parameter HbSAg 1.7%, Anti HCV 0.5%, HIV Ag/Ab 0.7%, dan Treponema 4%.Sedangkan hasil reaktif IMLTD pada pendonor tahun 2018 positif dengan HbSAg 1.3%, Anti HCV 0.3%, HIV Ag/Ab 0.25%, dan Treponema 2.2%.
Simpulan: Persentase angka reaktif IMLTD tertinggi pada parameter Treponema menunjukan tren penurunan 0,4 % dibanding periode 2017 pada penelitian ini, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: (1) Penerapan seleksi donor yang sudah baik dengan sistem pendataan dan dokumentasi yang baik; (2) Metode pemeriksaan yang dilakukan mempengaruhi hasil dari pemeriksaan yang ada.