Pengetahuan Dokter Umum tentang Sindroma Ovarium Polikistik di Puskesmas Surabaya, Indonesia.

  • Julia Elviethasari Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Budi Santoso Departemen Obstetri & Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Budiono Budiono Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – Kedokteran Pencegahan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Sulistiawati Sulistiawati Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – Kedokteran Pencegahan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Kata Kunci: Pengetahuan dokter umum, SOPK, Puskesmas

Abstrak

Pendahuluan: Pendeteksian dini untuk mendiagnosis SOPK sebagai upaya promotif dan preventif diperlukan pada pelayanan kesehatan primer.
Metode: Dengan menggunakan desain penelitian deskriptif yang dilakukan pada salah satu dokter umum yang terdapat di poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di 30 puskesmas menjadi sasaran kuisioner dari SOPK dari Agustus – Oktober 2019.
Hasil: Tiga puluh dokter umum berpartisipasi dalam mengisi kuisioner. Didapatkan hasil berdasarkan faktor risiko yang dibagi menjadi tiga kategori tersebut didapatkan 33,33% baik, 50% cukup dan 16,67% kurang, untuk penyebab 6,67% baik, 40% cukup dan 53,33% kurang serta gejala klinis 6,67% baik,40% cukup dan 53,33% kurang.
Kesimpulan: Dokter umum di Puskesmas memiliki tingkat pengetahuan untuk faktor risiko dikategorikan cukup, penyebab kurang dan gejala klinik kurang. Ini merupakan temuan penting sehingga perlunya peningkatan pengetahuan khusus SOPK untuk langkah utama pendeteksian dini di pelayanan kesehatan primer.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-09-03
Viewer: 401 times
PDF (English) downloaded: 426 times