Bagaimana Membuat Komunitas Usia Lanjut Puas dengan Edukasi Kesehatan dan Konsultasi Kesehatan oleh Dokter Layanan Primer? Hal yang Dipelajari dari Program Kesehatan Bank Pensiunan
Abstrak
Pendahuluan: Edukasi kesehatan untuk mengenali dan mencegah penyakit degenratif sangat penting untuk usia lanjut, oleh karena itu, sebuah bank pensiunan nasional di Indonesia berinisiatif untuk menyediakan program kesehatan di ruang tunggunya, untuk mengoptimasi momentum ketika para usia lanjut datang dan berkumpul secara regular di bank pensiunan setiap minggu pertama setiap bulan, bank tersebut mengorganisasi edukasi kesehatan dan program konsultasi medis di ruang tunggu, bekerja sama dengan edukator kesehatan terlatih dan dokter. Penelitian ini menginvestigasi kepuasan usia lanjut dengan program tersebut, dan dampak program tersebut serta citra perusahaan.
Metode: Tingkat kepuasan terhadap edukasi kesehatan diukur pada 438 lanjut suia di 14 bank pensiunan yang ada di 10 kota menggunakan pendekatan SERVQUAL, yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empati. Juga diteliti bagaimana edukasi kesehatan yang dilakukan akan memicu peserta untuk secara sukarela menyebarkan informasi kesehatan yang diberikan kepada individu usia lanjut lainya. Pengukuran tersebut menggunakan analisis standardized equation modeling (SEM).
Hasil: Sebagian besar individu usia lanjut puas dan mengerti dengan isi edukasi kesehatan (90%) dan menganggap program ini sebagai program yang berarti (84%). Dalam edukasi kesehatan, faktor yang paling berkontribusi terhadap kepuasan individu lanjut usia adalah tangibles (edukator dan penampilan dokter) dan faktor reliabilitas (jadwal yang regular dan metode pemberian konten edukasi kesehatan). Sementara dalam konsultasi medis, penampilan dokter (faktor tangible), responsiveness dan empati terhadap masalah kesehatan usia lanjut juga memiliki kontribusi penting terhadap kepuasan lanjut usia. Konsultasi medis berkontribusi lebih dalam memicu penyebaran informasi untuk mempromosikan program dan institusi (SEM r=0,81) dibandingkan edukasi kesehatan (SEM r=0,58)
Kesimpulan: Hal yang penting dalam penyampaian informasi bukan hanya penampilan dokter dan konten kesehatan, namun juga responsiveness dan empati. Individu usia lanjut sangat menghargai inisiatif bank pensiunan dalam menyediakan edukasi kesehatan dan konsultasi sementara mengoptimasi ruang tunggu, sehingga model ini dapat diaplikasikan dalam program kesehatan selanjutnya.