Perbedaan Nilai Rasio Neutrofil Terhadap Limfosit Pada Pasien Tuberkulosis Dewasa Sebelum dan Setelah Terapi Fase Intensif di RS Atma Jaya
Abstrak
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang penting di negara berkembang. Infeksi bakteri ini akan mengakibatkan neutrofilia dan limfopenia. Rasio neutrofil terhadap limfosit/ neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) merupakan pemeriksaan yang mudah, biaya terjangkau, dan cukup sensitif. Nilai NLR pengidap TB lebih tinggi dibandingkan orang normal, dengan nilai cut off lebih dari 2,16. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai NLR pada pasien TB dewasa sebelum dan setelah terapi fase intensif.
Metode: Subjek penelitian adalah pasien TB dewasa kasus baru yang datang ke poli klinik Penyakit Dalam RS Atma Jaya, tanpa adanya HIV, gagal ginjal kronik, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronik, dan pneumonia bakterial. Jumlah leukosit, neutrofil dan limfosit, serta perhitungan NLR sebelum dan setelah terapi fase intensif dicatat. Analisis data menggunakan SPSS.
Hasil: Dari 44 pasien TB, 23 (52,3%) diantaranya berjenis kelamin laki-laki, dengan usia median 37 tahun. Delapan puluh delapan persen sampel menderita TB paru. Nilai NLR sebelum terapi (2,77) lebih tinggi daripada setelah terapi (2) fase intensif (p kurang dari 0,001).
Kesimpulan: Adanya penurunan nilai rasio neutrofil terhadap limfosit yang bermakna secara statistik pada pasien TB dewasa yang telah mendapatkan terapi fase intensif