Pengetahuan dan Sikap terhadap Situasi Bencana dan Kegawatdaruratan: Sebuah Studi Multisenter
Abstrak
Pendahuluan: Sebagai “ring of fire”, Indonesia memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana. Hal ini seharusnya memiliki korelasi positif terhadap tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dalam menghadapi kondisi gawat darurat dan bencana. Namun, belum ada studi yang menelaah mengenai hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan dan sikap masyarakat Indonesia dalam kondisi gawat darurat dan bencana dengan menggunakan studi potong lintang yang dikumpulkan dari wawancara menggunakan kuesioner oleh mahasiswa kedokteran yang telah terlatih pada empat unit (Jakarta, Depok, Padang, dan Makassar).
Metode: Sampel dikumpulkan dengan menggunakan cluster random sampling. Dari 570 sampel yang berpartisipasi, kebanyakan responden memiliki pengetahuan (56,1%) dan sikap (60,7%) yang buruk dalam menghadapi kondisi gawat darurat dan bencana.
Hasil: Hasil studi ini juga menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap (p kurang dari 0,001). Usia, pendidikan, dan pelatihan menghadapi bencana memiliki kontribusi signifikan terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat dalam menghadapi kondisi kegawatan dan bencana. Namun, pengalaman bencana hanya memiliki korelasi terhadap pengetahuan (p kurang dari 0.05) tetapi tidak dengan sikap (p=0,856).
Kesimpulan: Sebagian besar populasi dalam penelitian ini memiliki pengetahuan dan sikap yang rendah pada situasi gawat darurat. Selain itu, data di atas juga menunjukkan bahwa pelatihan dapat memberikan efek pada kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Oleh karena itu, penelitian lanjutan diperlukan.