- Relevansi Klasifikasi Lesi Hemisfer Kanan dan Kiri dalam Memprediksi Gangguan Kognitif Pascastroke
Abstrak
Pendahuluan: Stroke merupakan penyebab disabilitas kelima di dunia. Gangguan kognitif adalah salah satu masalah yang timbul pada stroke fase akut dan persisten dalam jangka panjang. Gangguan kognitif dapat diperiksa menggunakan Mini-Mental State Examination (MMSE). Namun, klasifikasi klinis untuk memprediksi gangguan ini masih belum jelas. Studi ini bertujuan untuk mengindentifikasi perbedaan skor MMSE pasien stroke lesi hemisfer kanan dan kiri untuk mengetahui apakah klasifikasi lokasi tersebut dapat memprediksi gangguan kognitif pascastroke secara signifikan.
Metode: Dengan jenis analitik observasional dan desain cross-sectional, 32 pasien fase akut yang dirawat inap di Departemen Neurologi RSUD Dr.Soetomo Surabaya diperiksa menggunakan MMSE versi Indonesia dengan teknik pengambilan sampel purposif dan dianalisis menggunakan tes chi-square.
Hasil: Tidak didapatkan perbedaan signifikan antara stroke kanan dan stroke kiri. Hal ini dapat disebabkan oleh (1) MMSE merupakan alat yang kurang sensitif dan tidak spesifik domain; (2) diperlukan lokasi infark yang lebih spesifik untuk memprediksi gangguan kognitif pascastroke, seperti mikroarsitektur pada otak yang berada dalam cortico-striato-thalamo-cortical loop.
Kesimpulan: Klasifikasi lokasi stroke menjadi lesi hemisfer kanan dan kiri tidak dapat memprediksi gangguan kognitif secara signifikan.