Hubungan Antara Derajat Depresi Dan Kecemasan Dengan Beban Pengasuh Penderita Kanker Yang Mendapatkan Kemoterapi

Abstrak

Pendahuluan: Kanker merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan beban fisik dan emosional yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien, tetapi juga bagi pengasuh. Beban pengasuh yang berkaitan dengan perawatan anggota keluarga yang sakit kronis, akan mengalami peningkatan jika ketegangan peran dan kekhawatiran terkait kanker tinggi atau jika mereka memiliki kesehatan fisik dan emosional yang buruk, seperti depresi atau kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara depresi dan kecemasan dengan beban pengasuh pasien kanker yang menerima kemoterapi.
Metode: Penelitian cross-sectional dengan sequential sampling melibatkan pengasuh penderita kanker yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel mengisi kuesioner DASS-21 dan ZBI untuk mengetahui derajat depresi, kecemasan, dan beban pengasuhan. Hubungan antar variabel diperoleh dengan menggunakan uji Spearman.
Hasil: Dari 30 orang pengasuh pasien kanker yang menerima kemoterapi, 3 orang mengalami depresi ringan, 1 orang mengalami depresi sedang, 7 orang mengalami depresi berat, dan 2 orang mengalami depresi sangat berat. Pada hasil kecemasan, 5 orang mengalami kecemasan ringan, 3 orang mengalami kecemasan sedang, 4 orang mengalami kecemasan berat, dan 5 orang mengalami kecemasan sangat berat. Pada hasil ZBI, 18 orang masuk dalam kategori beban ringan atau tidak ada, 3 orang dengan beban ringan-sedang, 4 orang dengan beban sedang-berat, dan 5 orang dengan beban berat. Terdapat korelasi yang signifikan antara derajat depresi dan kecemasan dengan beban merawat pasien kanker yang menerima kemoterapi (p kurang dari 0,001).
Kesimpulan: Depresi dan kecemasan memiliki hubungan yang signifikan dengan beban perawatan pasien kanker yang menjalani kemoterapi karena adanya ketegangan dan kekhawatiran terkait kanker dengan berbagai gejala dan efek samping akibat kemoterapi yang dijalani pasien.