Hubungan Antara Asupan Energi dengan Rasio Neutrofil Limfosit pada Pasien Sakit Kritis
Abstrak
Pendahuluan: Pasien sakit kritis mengalami stres katabolik dan respons inflamasi sehingga terjadi peningkatan katabolisme untuk memenuhi kebutuhan energi. Rasio neutrophil limfosit (RNL) digunakan untuk menilai respons imun dan respons terhadap stres.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada subjek berusia lebih dari sama dengan (>) 18 tahun yang dirawat di ruang rawat intensif Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI). Karakteristik subjek penelitian berupa usia, jenis kelamin, status gizi, diagnosis penyakit admisi intensive care unit (ICU), asupan protein, asupan lemak dan asupan karbohidrat. Dilakukan analisis bivariat untuk menilai korelasi anatar asupan energi dengan rasio neutrofil limfosit.
Hasil: Diperoleh 44 subjek, kelompok median usia subjek 55 (19–86). Status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) didapatkan 31,8% status gizi normal, 20,5% malnutrisi berat, 25% obesitas derajat 1. Diagnosis terbanyak yaitu pembedahan dan trauma 20,5% subjek serta sepsis 20,5% subjek. Median RNL yaitu 10,39 (2,51–59,5), asupan energi 10,5 (3–29) kkal/kg BB/hari, asupan protein 0,4 (0–1,2) g/kg BB/hari, asupan lemak 18 (0–29)% dan asupan karbohidrat 92 (23–184) g/hari.
Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara asupan energi dengan RNL.
##plugins.generic.usageStats.downloads##

