Pola Siklus Haid dan Peran Mekanisme Koping pada Mahasiswa Kedokteran dengan Dismenore: Sebuah Studi Observasional
Abstrak
Pendahuluan: Lebih dari 50% perempuan di seluruh dunia pernah mengalami dismenore, dan derajat keparahannya dapat menjadi lebih berat apabila siklus haid tidak teratur. Ketika mengalami dismenore seorang perempuan dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif maupun maladaptif. Studi ini menilai hubungan antara pola siklus haid, derajat keparahan dismenore, dan mekanisme koping.
Metode: Studi potong-lintang ini melibatkan mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak September hingga November 2022. Kriteria inklusi meliputi usia 18-23 tahun, sehat secara fisik tanpa adanya riwayat kelainan reproduksi, memiliki indeks massa tubuh normal, dan tidak merokok. Data mengenai pola siklus haid (normal, poli-, atau oligomenore), derajat keparahan dismenore, dan mekanisme koping diperoleh melalui kuesioner daring yang telah divalidasi sebelumnya. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Dari 174 subyek penelitian, mayoritas mengalami dismenore derajat sedang (67,8%) dan siklus haid normal (81,6%). Sebanyak 93,6% subyek memiliki mekanisme koping yang adapatif. Studi ini menemukan adanya asosiasi antara pola siklus haid dengan derajat keparahan dismenorea (p=0,031), serta mekanisme koping adaptif berhubungan dengan derajat keparahan dismenorea yang lebih rendah (p=0,0001).
Kesimpulan: Pola siklus haid berhubungan dengan derajat keparahan dismenore, dan mekanisme koping yang adaptif dapat mengurangi intensitas dismenore.
##plugins.generic.usageStats.downloads##

