Rekomendasi Sistem Stroke Pendekatan 8D dalam Penanganan Stroke Iskemik Akut

  • Affan Priyambodo Permana Departemen Bedah Saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Zharifah Fauziyyah Nafisah Departemen Bedah Saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Taufik Mesiano Departemen Neurologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Reyhan Eddy Yunus Departemen Radiologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Septo Sulistio Instalasi Gawat Darurat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
  • Hadiki Habib Instalasi Gawat Darurat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
  • Radi Muharris Mulyana Instalasi Gawat Darurat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
  • Imamul Aziz Albar Instalasi Gawat Darurat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Kata Kunci: Stroke iskemik akut, Sistem 8D, Trombolisis intravena, Trombektomi mekanik, Luaran

Abstrak

Stroke merupakan penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di Indonesia. Stroke juga penyebab disabilitas jangka panjang tertinggi di dunia. Stroke Iskemik mencakup 85% dari seluruh jenis stroke. Stroke iskemik disebabkan oleh adanya sumbatan pembuluh darah akibat tromboemboli atau penyempitan akibat aterosklerosis. Stroke iskemik merupakan penyakit yang dapat disembuhkan. Pengobatan dengan trombolitik intravena (IV-tPA) dan trombektomi mekanik dapat memperbaiki luaran pasien stroke iskemik akut bila dilakukan pada periode emas, yaitu kurang dari 4,5 jam sejak onset gejala untuk IV-tPA dan kurang dari 6-24 jam untuk trombektomi mekanik. Akan tetapi, hanya sebagian kecil pasien yang dapat memenuhi periode tersebut. Di Indonesia, keterlambatan ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala stroke, masalah transportasi, dan sistem penanganan stroke yang belum terintegrasi. Setiap satu menit penanganan stroke yang terlambat, terjadi kematian 1,9 juta neuron di otak. Sistem yang baik dalam menangani stroke dapat meningkatkan luaran pasien serta menurunkan lama rawat dan biaya perawatan pasien ke depannya. Salah satu pendekatan penanganan stroke adalah dengan sistem 8D yang terdiri dari detection, dispatch, delivery, door, data, decision, drug/device, dan disposition. Sistem ini membantu penanganan stroke secara multidisiplin dan komprehensif dengan pembagian tugas yang jelas. Sehingga pasien mendapat penanganan yang tepat dan diharapkan memiliki luaran yang baik.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2021-04-15
Viewer: 669 times
PDF downloaded: 1328 times