Hubungan Ketebalan Dinding Diafragma Dengan Keberhasilan Weaning pada Pasien Kritis di ICU RSUP Haji Adam Malik Medan

  • Muhamad Soleh Program Studi Magister Kedokteran Klinis/Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara-Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan,Indonesia
  • Andriamuri Primaputra Lubis Program Studi/Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara-Rumah Sakit Umum H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Achsanuddin Hanafie Program Studi/Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara-Rumah Sakit Umum H. Adam Malik, Medan, Indonesia
Kata Kunci: Mechanical ventilation, Ultrasonography, Diaphragm Thickness Fraction, ICU

Abstrak

Pendahuluan: Pasien kritis berisiko untuk mengalami gangguan fungsi organ menetap yang dapat memperburuk kondisi klinis pasien. Hal ini menyebabkan pasien dalam kondisi yang dapat mengancam nyawa sehingga membutuhkan perawatan intensif. Pasien yang membutuhkan rawatan di Intensif Care Unit (ICU) sebagian besar membutuhkan ventilasi mekanik. Penggunaan ventilasi mekanik yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan kemampuan kontraktil diafragma bersamaan dengan terjadinya atrofi otot diafragma. Kondisi ini dikenal dengan istilah Ventilator Induced Diaphragm Dysfunction (VIDD). Disfungsi diafragma tetap menjadi penyebab utama kesulitan atau kegagalan weaning. Pengukuran Ultrasonografi (USG) fungsi diafragma dapat digunakan untuk memprediksi hasil weaning dari ventilasi mekanik.

Metode: Penelitian ini menggunakan studi observasional prospektif dengan metode cross sectional. Total sampel sebanyak 36 pasien kritis yang menggunakan ventilator mekanik di ICU dan direncanakan untuk weaning. Pasien dilakukan pengukuran fraksi ketebalan dinding diafragma dengan menggunakan Ultrasonografi (USG).

Hasil: Pada Fraksi ketebalan diafragma kurang dari 30% kelompok berhasil weaning sebanyak 3 orang (8,3%) dan gagal weaning sebanyak 7 orang (27,8%), Pada Fraksi ketebalan diafragma lebih dari 30% kelompok berhasil weaning 24 orang (66,7%) dan gagal weaning sebanyak 2 orang (5,6%). Rerata fraksi ketebalan diafragma pada kelompok berhasil weaning didapatkan 40,77 ± 10,12; sedangkan pada kelompok gagal weaning didapatkan 24,50 ± 6,89. Terdapat hubungan ketebalan dinding diafragma sebagai  prediktor keberhasilan weaning pada pasien kritis di ICU dengan nilai p= 0,001.

Kesimpulan: Pengukuran ketebalan dinding diafragma dengan menggunakan USG dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan weaning pada pasien kritis yang menggunakan ventilator di ICU.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2024-11-06
Viewer: 41 times
PDF downloaded: 34 times