Tikus Wistar yang Diinjeksi Testosterone Propionate Sebagai Hewan Coba Penelitian Mikrobiota Usus pada Sindrom Ovarium Polikistik
Abstrak
Pendahuluan: Modifikasi mikrobiota usus berdasar teori dysbiosis of gut microbiota (DOGMA) dapat memberikan pendekatan terapi baru pada sindrom ovarium polikistik (SOPK) dan penelitiannya memerlukan model hewan yang sesuai sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tikus Wistar yang disuntik testosteron propionat (TP) dapat memicu manifestasi klinis SOPK dan disbiosis mikrobiota usus.
Metode: Desain penelitian ini adalah post-test only control group design dengan randomized control trial. Tikus wistar dibagi menjadi dua kelompok yaitu kontrol dan TP. Pengambilan sampel darah, feses dan jaringan ovarium serta apusan vagina diperoleh setelah 28 hari injeksi TP.
Hasil: Kelompok TP mempunyai kadar testoteron, jumlah folikel preantral dan kadar gula darah puasa lebih tinggi daripada kelompok kontrol (p=0,047, p=0.018, p=0.032). Kadar zonulin serum, TNF-α, insulin puasa, HOMA-IR dan diversitas mikrobiota usus antara kelompok kontrol dan kelompok TP berbeda tidak bermakna.
Kesimpulan: Pemberian TP secara intramuskular dengan dosis 10 mg/kg BB selama 28 hari berhasil memicu manifestasi klinis SOPK dan hiperglikemia pada tikus Wistar namun gagal menginduksi resistensi insulin, inflamasi derajat rendah, gangguan permeabilitas usus dan disbiosis mikrobiota usus sehingga tidak dapat digunakan sebagai model hewan untuk penelitian disbiosis mikrobiota usus pada SOPK.