Efektivitas Penambahan Latihan Penguatan Otot Ekspirasi pada Senam Lansia terhadap Kebugaran Kardiorespirasi Lansia Pre-Frail
Abstrak
Pendahuluan: Proses penuaan akan menyebabkan perubahan anatomi dan fisiologis pada berbagai organ dan sistem tubuh, termasuk perubahan pada sistem kardiovaskular, pernapasan, dan muskuloskeletal yang kemudian secara progresif mengurangi kapasitas fungsional kardiovaskular dan paru, yang akhirnya memengaruhi kebugaran kardiorespirasi, yang dapat dinilai dengan tes jalan 6 menit/6MWT. Latihan aerobik, termasuk senam lansia, akan memengaruhi kebugaran kardiorespirasi dengan meningkatkan aliran darah otot. Menambahkan latihan penguatan otot ekspirasi dengan ambang Positive Expiratory Pressure/PEP akan memperkuat otot ekspirasi, otot yang paling umum terpengaruh pada penuaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas penambahan latihan penguatan otot ekspirasi pada senam lansia terhadap kebugaran kardiorespirasi lansia pre-frail.
Metode: 24 subjek yang memenuhi kriteria penelitian dibagi secara acak menjadi kelompok intervensi (n=12) yang menerima PEP 5 kali per minggu + senam lansia 3 kali per minggu selama 6 minggu, dan kelompok kontrol (n=12) yang hanya melakukan senam lansia 3 kali per minggu selama 6 minggu. Kebugaran kardiorespirasi diukur sebelum dan sesudah intervensi menggunakan 6MWT.
Hasil: Terdapat peningkatan skor 6MWT sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi (p=0,002) dan kelompok kontrol (p<0,001). Perbandingan antar kelompok menunjukkan perbedaan skor 6MWT yang signifikan pada kelompok intervensi (p<0,001).
Kesimpulan: Penambahan latihan penguatan otot ekspirasi pada senam lansia selama 6 minggu memberikan peningkatan kebugaran kardiorespirasi yang lebih baik dibandingkan dengan hanya melakukan senam lansia.
##plugins.generic.usageStats.downloads##

