Penggunaan Kafein Sitrat pada Bayi Prematur

  • Putri Maharani Tristanita Marsubrin Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta/ Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok
  • Kanya Lalitya Jayanimitta Sugiyarto Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta/ Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok
Kata Kunci: Apnea, Kafein sitrat, Bayi prematur

Abstrak

Apnea merupakan manifestasi klinis dari pernapasan yang imatur dan sering terjadi pada bayi prematur yang dirawat di Neonatal Intensive Care Unit. Apnea of prematurity (AOP) ditandai adanya bukti apnea (henti napas) yang berlangsung 15–20 detik atau lebih, atau durasi apnea lebih singkat disertai dengan bradikardia dan/atau desaturasi. Insiden AOP berbanding terbalik dengan usia gestasi (UG) dan berat lahir. Kafein merupakan salah satu tatalaksana farmakologis untuk mengatasi AOP. Kafein termasuk golongan methylxanthine, seperti teofilin dan aminofilin. Kafein sebagai pilihan terapi AOP di negara maju sejak tahun 1970an. Sedangkan di negara berkembang, aminofilin masih menjadi obat yang paling sering digunakan untuk tatalaksana AOP. Dibandingkan dengan aminofilin dan teofilin, kafein memiliki efek terapeutik dan daya serap lebih baik, waktu paruh lebih lama, dan efek samping lebih sedikit. Oleh karena itu, kafein dijadikan terapi lini pertama untuk tatalaksana AOP.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2024-09-25
Viewer: 186 times
PDF downloaded: 153 times