Prevalensi Dan Tingkat Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Serviks Stadium Lanjut Dengan Uropati Obstruktif Di Rumah Sakit Tersier
Abstrak
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan survival rate pasien kanker serviks stadium lanjut dengan uropati obstruktif berdasarkan derajat hidronefrosis, jenis hidronefrosis, tindakan desobstruksi, jenis desobstruksi, stadium klinis, dan tipe sel kanker.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif cross-sectional. Sampel didapatkan dari rekam medis pasien kanker serviks stadium IIIB, IVA, dan IVB yang dirawat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2016–2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling.
Hasil: Dari 171 pasien, mayoritas pasien mengidap kanker serviks stadium IIIB (71.9%), hidronefrosis derajat sedang (72.5%) dan bilateral (90.1%) ditemukan pada sebagian besar pasien. SCC mendominasi pada sampel (82.5%) dan diikuti oleh ADC (14.6%). Sebagian besar pasien menjalani desobstruksi (64.3%) dengan insersi DJ stent menjadi jenis desobstruksi terbanyak (84.5%). Pasien dengan stadium IVB memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih rendah dibanding IIIB dan IVA (p lebih dari 0.05). Pasien dengan SCC memiliki kesintasan yang lebih rendah (3%) dibanding ADC (5%). Rata-rata kelangsungan hidup pada ketiga derajat hidronefrosis tidak jauh berbeda (p lebih dari 0.05). Pasien yang menjalani desobstruksi menunjukkan tingkat kelangsungan hidup (5%) yang lebih tinggi (p lebih dari 0.05). Insersi DJ stent, PCN, dan UCS menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang serupa pada pasien (p lebih dari 0.05).
Kesimpulan: Kanker serviks stadium IIIB, hidronefrosis derajat sedang, hidronefrosis bilateral, dan SCC mendominasi pada pasien dalam penelitian. Pasien dengan kanker serviks stadium IVB, SCC, hidronefrosis derajat berat atau unilateral memiliki prognosis yang lebih buruk. Adanya desobstruksi menunjukkan prognosis yang lebih baik dan dapat dilakukan dengan PCN, insersi DJ stent, ataupun UCS.