Pengaruh Suplementasi Probiotik terhadap Luaran Pengobatan Pasien dengan Tuberkulosis Aktif: Sebuah Kajian Sistematis

  • Indry Agatha Rihi Pake Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
  • Hafidz Abdullah Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
  • Lufthi Fahreza Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI, Jakarta, Indonesia
  • Jeremiah Suwandi Fakultas Kedokteran, Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Indonesia
  • Zuresh Shafira Sharafina Faisal Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI, Jakarta, Indonesia
  • Bilqish Karidza Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI, Jakarta, Indonesia
  • Gilbert Lazarus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
Kata Kunci: Probiotik, Mikrobiota usus, Tuberkulosis, Efek samping, Imunitas

Abstrak

Pendahuluan: Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi dengan beban mortalitas dan morbiditas tertinggi di dunia, yang diakibatkan oleh tingginya efek samping pengobatan dan komplikasi penyakit yang menyebabkan rendahnya tingkat kepatuhan pengobatan. Meskipun probiotik, suplementasi pengobatan yang mengandung bakteri hidup, diketahui memiliki efek imunomodulator, efek probiotik pada terapi tuberkulosis masih minim diteliti. Oleh karena itu, kajian sistematis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh suplementasi probiotik terhadap luaran terapi tuberkulosis aktif, termasuk pengaruhnya dalam meningkatkan efektivitas terapi tuberculosis dan imunitas host, serta efek samping konsumsi probiotik.

Metode: Sebuah kajian sistematis dilakukan dengan menjadi studi klinis primer yang relevan di PubMed, Embase, Google Scholar, dan Clinicaltrials.gov. Studi-studi yang memenuhi kriteria inklusi dinilai risiko biasnya dengan the Revised Cochrane risk-of-bias tool for randomized trials, dan temuan dari studi-studi tersebut kemudian disintesis secara kualitatif.

Hasil: Lima uji klinis acak dengan total 926 pasien dimasukkan ke dalam penelitian ini. Dua studi melaporkan bahwa suplementasi probiotik dengan Lactobacillus casei secara signifikan menurunkan kejadian dan durasi efek samping gastrointestinal terapi tuberkulosis khususnya vomitus, penurunan nafsu makan, dan konstipasi. Selain itu, empat studi menunjukkan bahwa probiotik dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan meningkatkan jumlah sel limfosit, menurunkan jumlah sitokin proinflamatori, mencegah penurunan kadar imunoglobulin A di saliva, menurunkan stres oksidatif di organ gastrointestinal, serta memperbaiki disbiosis usus.

Kesimpulan: Probiotik terbukti memiliki efek menguntungkan terhadap luaran terapi tuberkulosis aktif. Studi-studi lebih lanjut dengan populasi yang lebih heterogen dan meneliti efek samping serta efek jangka panjang penggunaan probiotik dibutuhkan untuk membuktikan temuan studi ini.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2025-03-27
Viewer: 239 times
PDF (English) downloaded: 117 times