Hubungan Kualitas Hidup Terkait Kesehatan dengan Tingkat Keparahan Sesak pada Lansia Penyintas COVID-19 di Indonesia
Abstrak
Pendahuluan: COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup terlebih pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas hidup dengan derajat sesak napas pada lansia penyintas COVID-19.
Metode: Studi potong lintang ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Persahabatan, Jakarta pada pasien penyintas COVID-19. Pengumpulan data menggunakan aplikasi WhatsApp® dan Zoom® untuk evaluasi audio dan video.Sesak napas diukur menggunakan skala pengukuran sesak modified Borg dan modified Medical Research Council (mMRC). European Quality of Life – 5 Dimensions – 5 Levels (EQ-5D-5L) dan European Quality of Life-Visual Analog Scale (EQ-VAS) digunakan untuk mengukur kualitas hidup terkait kesehatan. Data dianalis menggunakan uji korelasi.
Hasil: Berdasarkan 44 data yang didapat, pengukuran menggunakan skala pengukuran sesak modified Borg menemukan tujuh pasien (15.9%) yang mengalami sesak napas ringan, sedangkan tiga pasien (6.8%) mengalami sesak napas berat. Pengukuran menggunakan skala pengukuran sesak mMRC menemukan terdapat sembilan pasien (20.4%) memiliki nilai mMRC lebih dari 1. Terdapat hubungan yang signifikan (p kurang dari 0.01) antara EQ-5D-5L dengan skala pengukuran sesak modified Borg, terutama pada aspek ansietas atau depresi (r=0.52), perawatan diri (r=0.51), mobilitas (r=0.42), dan EQ-VAS (r=-0.53). EQ-5D-5L juga memiliki hubungan yang signifikan (p kurang dari 0.01) dengan mMRC, terlebih pada aspek aktivitas sehari-hari (r=0.69), perawatan diri (r=0.62), mobilitas (r=0.65), and EQ VAS (r=-0.58).
Kesimpulan: Korelasi positif sedang ditemukan antara kualitas hidup terkait kesehatan dengan derajat sesak napas terlebih pada aspek ansietas, depresi dan perawatan diri.