Efek Program Telerehabilitasi Paru pada Penyintas COVID-19: Penilaian Status Fungsional Menggunakan 30-Second Sit-To-Stand Test

  • Siti Chandra Widjanantie Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta https://orcid.org/0000-0003-0889-7740
  • Lina Maylani Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
  • Muhammad Ilyas Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
  • Nury Nusdwinuringtyas Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
  • Agus Dwi Susanto Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Kata Kunci: COVID-19 Survivors, Status fungsional, Telerehabilitasi paru, 30-second sit-to-stand test

Abstrak

Pendahuluan: Long COVID merupakan gejala persisten pada pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19. Gejala persisten yang dialami adalah rasa lelah serta keluhan terkait respirasi maupun non-respirasi yang mengganggu status fungsional pasien dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Program telerehabilitasi paru setelah perawatan di rumah sakit diperlukan untuk optimalisasi status fungsional pasien. Penilaian status fungsional yang mudah diaplikasikan adalah 30-Second Sit-To-Stand Test (30s-STST). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan status fungsional pada penyintas COVID-19 setelah dilakukan program telerehabilitasi paru.
Metode: Uji eksperimental analitik dengan desain one grup pre-test and post-test, dilakukan di Rumah Sakit Persahabatan dari Agustus hingga September 2020. Terdapat 24 subjek yang memenuhi kriteria eligibilitas dari data rekam medis pasien pulang rawat COVID-19 yang direkrut secara konsekutif, mendapatkan program telerehabilitasi paru untuk latihan di rumah selama 4 minggu. Penilaian 30s-STST dilakukan saat subjek hendak pulang rawat inap dan evaluasi setelah 4 minggu dari pemeriksaan pertama.
Hasil: Subjek penelitian terdiri dari 19 laki-laki (79,2%) dan 5 perempuan (20,8%). Hasil pemeriksaan 30s-STST sebelum dan sesudah program telerehabilitasi paru selama 4 minggu adalah 7,75 ± 2,19 dan 13,70 ± 4,23 kali. Terdapat korelasi positif kuat (signifikan) antara hasil pemeriksaan 30s-STST sebelum dengan sesudah program (r = 0,757, p lebih kecil dari 0,01).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan status fungsional pada penyintas COVID-19 yang menjalani program telerehabilitasi paru selama 4 minggu, dinilai dengan 30s-Sit-To-Stand Test.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2023-12-21
Viewer: 175 times
PDF downloaded: 169 times