Pengaruh Pemberian Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat Terhadap Maturasi Vaskular Berdasarkan Pemeriksaan Ultrasonografi Doppler pada Kelinci Lokal Model Arteriovenosus Fistula (AVF)

  • Iman Akbar Hasibuan Residen Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, Indonesia
  • Yopie Afriandi Habibie Divisi Bedah Thorak Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, Indonesia
  • Erwin Erwin Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
  • Jufriady Ismi Divisi Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Indonesia
  • Muhammad Yusuf Divisi Bedah Digestive Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, Indonesia
  • Nanda Yulian Syah Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
Kata Kunci: Arterio-venous fistula, Sel punca mesenkimal, Maturasi vaskular pandemic

Abstrak

Pendahuluan: Kebutuhan prosedur arterio-venous fistula (AVF) terus mengalami peningkatan seiring meningkatkan kasus penyakit ginjal kronik. Kendati demikian, maturasi AVF masih menjadi tantangan dalam praktik klinis karena dipengaruhi oleh berbagai faktor dengan mekanisme yang kompleks. Sel punca mesenkimal (mesenchymal stem cells MSCSs) memiliki potensi dalam merangsang regenerasi jaringan, khususnya pada cedera vaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian MSCSs in situ dan intravaskular terhadap maturasi AVF.
Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental menggunakan model hewan coba kelinci Lepus domestica. Maturasi vaskular diukur dengan menggunakan parameter diameter, hiperplasia, dan aliran vaskular dengan menggunakan ultrasonografi Doppler selama 14 hari. Pembuatan sel punca dilakukan menggunakan cairan dan membran tali pusat. Analisis statistik meliputi uji one-way ANOVA dan Kruskal Wallis, dilanjutkan dengan uji post Hoc dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil: Sebanyak 28 Lepus domestica digunakan dalam studi ini dan terbagi dalam 3 kelompok: P1-kontrol negatif (n=9), P2-MSCSs in situ (n=9) dan P3-MSCSs intravena (n=10). Kelompok P2 menunjukkan diameter vaskular paling besar (p<0,001) dan pembentukan hiperplasia paling minimal (p=0,014) dengan nilai rerata secara berurutan 4,5 mm dan 1,2 mm. Kelompok P3 menunjukkan aliran yang paling cepat dibandingkan kelompok lainnya (p=0,02) dengan rerata kecepatan 144,6 mL/menit.
Kesimpulan: Pemberian MSCSs in situ dapat meningkatkan maturasi vaskular pascaprosedur AVF dengan meningkatkan ukuran diameter vaskular dan menurunkan pembentukan hiperplasia vaskular.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2024-04-05
Viewer: 77 times
PDF (English) downloaded: 59 times