Tuberkulosis Paru Asimtomatik dengan Asites yang Disebabkan oleh Tuberkulosis Usus: Laporan Kasus
Abstrak
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) biasanya dicurigai ketika pasien memiliki gejala. Asites umumnya dicurigai jika pasien mengalami penyakit hati, kegagalan organ, atau keganasan. Dalam kasus ini, kami menemukan sesuatu yang tidak biasa dan dapat menjadi pelajaran penting.
Laporan Kasus: Ny. RS, seorang perempuan berusia 58 tahun, datang dengan keluhan perut membesar yang semakin memburuk 5 hari sebelum masuk rumah sakit, disertai tinja berdarah merah segar. Pemeriksaan USG sebelumnya di rumah sakit lain tidak menunjukkan kelainan. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan ronki dan perkusi melemah pada paru kanan atas. Perut tampak distensi dengan nyeri berdenyut dan tumpul yang berpindah-pindah. Nilai bilirubin, analisis feses, dan fungsi hati semuanya normal. Meskipun hasil GeneXpert dahak negatif, USG abdomen menunjukkan adanya asites, sampel feses positif mengandung bakteri TB, dan foto toraks menunjukkan kavitas di paru kanan atas. Setelah mendapatkan pengobatan dengan isoniazid (H), rifampisin (R), pirazinamid (Z), dan etambutol (E), pasien diperbolehkan pulang dan diminta untuk menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Diskusi Kasus: Meskipun tanda klinis seperti batuk dan sesak napas sering digunakan untuk mendiagnosis tuberkulosis, kasus ini ditemukan TB paru tanpa gejala (silent pulmonary TB), yang oleh Kendall et al dikategorikan sebagai infeksi TB subklinis.
Kesimpulan: Asites akibat TB usus jarang ditemukan namun merupakan kondisi yang mungkin terjadi. Peningkatan kewaspadaan dalam pemeriksaan TB sangat diperlukan, terutama di daerah dengan prevalensi tinggi. Kejadian tuberkulosis usus dan tuberkulosis paru tanpa gejala respiratori membuat pengelolaan kasus TB menjadi lebih kompleks.
##plugins.generic.usageStats.downloads##

