Frekuensi Transfusi Darah Tidak Memiliki Hubungan Signifikan dengan Inkompatibilitas Transfusi Darah pada Pasien Thalassemia

  • Teuku Ilhami Surya Akbar Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
  • Euis Yuli Riyanti Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh, Lhoksemawe
  • Khairunnisa Khairunnisa Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
  • Hendra Wahyuni Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
Kata Kunci: Frekuensi, Studi cross-sectional, Thalassemia, Transfusi darah

Abstrak

Pendahuluan: Thalassemia adalah penyakit bawaan yang disebabkan oleh perubahan genetik yang mengalami penurunan kecepatan terhadap sintesis satu atau lebih rantai globin dari tetramer hemoglobin (Hb) sehingga pasien thalassemia membutuhkan transfusi darah rutin. Transfusi darah yang teratur pada pasien thalassemia dapat menyebabkan terjadinya pembentukan antibodi akibat adanya reaksi antigen yang disebut inkompatibilitas. Inkompatibilitas transfusi darah dapat menimbulkan efek samping dalam jangka pendek atau reaksi tunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi transfusi darah dengan inkompatibilitas transfusi darah pada pasien thalassemia di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara (RSUCM).
Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, studi retrospektif. Sampel pada penelitian ini adalah rekam medis pasien thalassemia di Ruang Rawat Inap Anak di RSUCM Aceh Utara tahun 2021. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Pemeriksaan kompatibilitas menggunakan metode gel test dengan menilai mayor, minor dan autokontrol dari sampel darah pasien.
Hasil: Didapatkan 66 sampel, pada kategori usia mayoritas pasien thalasemia berusia 6-11 tahun dengan persentase 45,5% (30) dan berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 53% (35). Frekuensi transfusi darah didapatkan mayoritas melakukan ≤12 kali per tahun dengan persentase 86,4%, (57). Inkompatibilitas didapatkan sebesar 27,3% (18) pada seluruh responden yang melakukan transfusi darah.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan frekuensi transfusi darah (p=0,213) dengan inkompatibilitas transfusi darah pada pasien thalasemia di RS RSUCM. Keterbatasan penelitian ini adalah ukuran sampel yang kecil.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##

Konsultan Palang Merah Banda Aceh

Diterbitkan
2023-09-30
Viewer: 305 times
PDF downloaded: 629 times