Biomarker Fraktur Stres: Apa dan Kapan Harus Diuji?

  • Anastasia Feliciana Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Daniel Daniel Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Grace Suriadi Halim Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Merryana Seputri Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Angelica Anggunadi Divisi Ilmu Kedokteran Olahraga, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kata Kunci: Biomarker, Fraktur stres, Prediktor

Abstrak

Fraktur stres adalah cedera overused yang cukup sering terjadi baik pada populasi umum masyarakat, maupun populasi khusus atlet dan anggota militer.1,2 Insidens cedera fraktur stres mencapai 21,1% pada populasi atlet, dengan angka lebih tinggi pada atlet perempuan (9-13%) dibanding atlet laki-laki (6,5%).3,4 Studi menunjukkan 40% atlet pernah mengalami fraktur stres pada suatu titik dalam karir mereka.3 Cedera fraktur stres juga berkontribusi terhadap 10% kasus cedera ortopedi dan mencapai 20% kasus yang ditemukan pada klinik kedokteran olahraga. Sebanyak 80-95% dari cedera fraktur stres terjadi pada ekstremitas bawah, dengan tempat yang paling umum di tibia, tarsal, metatarsal, dan panggul.3

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##

Center for Sports and Exercise Studies Indonesian Medical Education and Reaseach Institute Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Diterbitkan
2023-08-22
Viewer: 278 times
PDF downloaded: 321 times