Hubungan Antara Konsumsi Pangan dan Tingkat Asupan Gizi dengan Status Gizi Anak Cerebral Palsy
Abstract
Pendahuluan: Permasalahan gizi pada anak Cerebral Palsy (CP) dapat terjadi karena asupan makanan yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsumsi pangan dan kecukupan asupan gizi kaitannya dengan status gizi anak CP di Jakarta, Depok, dan Bogor.
Metode: Desain potong lintang pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Subjek sebanyak 45 dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, konsumsi pangan dengan metode food record 1 x 24 jam. Status gizi dinilai dari indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan umur.
Hasil: Frekuensi makan utama sebanyak tiga kali sehari dengan frekuensi makan selingan satu kali mempunyai korelasi positif kuat dengan status gizi anak CP sebesar 0,636. Tingkat asupan zat gizi makro yang terpenuhi hanya protein dengan korelasi positif kuat sebesar 0.729 terhadap status gizi anak CP. Korelasi positif paling kuat sebesar 0,885 pada jenis buah yang dikonsumsi dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan seng (p=0,037) dan vitamin C (p=0.008) dengan status gizi.
Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kecukupan seng dan vitamin C, semakin baik status gizi anak CP. Semakin banyak frekuensi makanan selingan dan jenis makanan mengandung protein serta buah, semakin baik status gizi anak CP.