Cephalothoracoomphalopagus Conjoined Twins Fetus

  • Christian Jonathan Marulitua Sihotang Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia/ Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
  • Samuel Albert Andrian Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia/ Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
  • Tigor Peniel Simanjuntak Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia/ Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
Keywords: Kembar siam, Cephalothoracoomphalopagus, Kembar monozigotik, Malformasi

Abstract

Kembar siam merupakan salah satu kelainan kongenital yang jarang terjadi. Insidensi tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan berkisar antara 1:50.000 sampai 1:250.000. Tipe kembar siam yang lebih jarang adalah cephalothoracoomphalopagus. Terdapat 11% kasus cephalothoracoomphalopagus dari total keseluruhan jenis kembar siam. Mekanisme perkembangan dari kembar siam tidak dapat dijelaskan secara pasti, diduga adanya perubahan dalam proses pembelahan normal pada kembar monozigot, yakni gagal berpisah satu sama lain. Diagnosis secara dini pada bayi kembar prenatal penting dilakukan untuk terminasi kehamilan jika diinginkan. Kami menyajikan kasus bayi kembar cephalothoracoomphalopagus yang dikonfirmasi pada usia kehamilan 14 minggu dengan menggunakan ultrasound 3 dimensi. Janin memiliki satu kepala, satu toraks, satu perut bagian atas. Janin juga memiliki satu jantung dan dua tulang belakang. Masing-masing dari janin memiliki dua ekstremitas atas dan bawah. Secara umum, tindakan pembedahan untuk pemisahan tidak direkomendasikan karena prognosis cephalothoracoomphalopagus sangat buruk.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-10-02
How to Cite
Sihotang, C. J. M., Andrian, S. A., & Simanjuntak, T. P. (2019). Cephalothoracoomphalopagus Conjoined Twins Fetus. Journal Of The Indonesian Medical Association, 68(4), 180-185. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.68.4-2018-83