The Use of Tumor Necrosis Factor Alpha Inhibitors in Dermatology
Abstract
Tumor necrosis factor-α (TNF-α) merupakan sitokin pleiotropik penting pada patogenesis berbagai kelainan inflamasi dalam bidang dermatologi. Beberapa contoh penyakit tersebut adalah psoriasis, hidradenitis supuratif, dermatosis neutrofilik, sarkoidosis, granuloma anulare, toxic epidermal necrolysis, penyakit Behçet, pitiriasis rubra pilaris, skleroderma, sklerosis sistemik, dan eritema nodosum leprosum. Penggunaan anti TNF-α menjadi strategi terapi untuk menghambat progresivitas berbagai penyakit tersebut. Terdapat lima anti TNF-α yang telah diuji secara klinis, yaitu etanercept, adalimumab, certolizumab pegol, infliximab, dan golimumab. Masing-masing obat memiliki profil farmakologi, indikasi, serta efikasi yang berbeda untuk setiap penyakit. Penggunaan anti TNF-α juga berisiko menimbulkan berbagai efek samping, baik bersifat lokal maupun sistemik, termasuk secara paradoks meningkatkan risiko psoriasis.